Selasa, 22 Desember 2009

dinas pertanian menutup diri dari publik

DINAS PERTANIAN MAGETAN SENGAJA MENUTUP DIRI

Sinar kota magetan

Dengan di gulirkannya dana jaringan Irigasi pedesaaan (JIDES) dan Jaringan Irigasi tersier (JITER) yang di cairkan oleh Dinas pertanian Kabupaten Magetan pada tahun 2009 cenderung tertutup untuk media massa dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk di ketahui dan di publikasikan melalui media cetak maupun media elektronik. Hal ini pernah di sampaikan oleh salah satu LSM yang tidak mau di sebutkan namanya untuk monitoring JIDES dan JITER sulit sekali memperoleh datanya. Padahal itu uang rakyat yang kembali ke Rakyat sedangkan menurut Ketua ForumMasyarakat Ekonomi Lemah (FORMEL) menagatakan memang kita harus segera memperbaiki moral bangsa ini yang sudah bobrok.

Kemudian kepala dinas pertanian Eddi suseno ketika di temui Koran ini di kantornya mengatakan “memang kami sengaja off the record untuk masalah JITER dan JIDES sebab kami telah banyak menerima informasi yang masuk kepada kami banyak oknum-oknum LSM mencoba memanfaatkannya untuk suatu kepentingan. Apalagi sampai meminta uang” masih menurut orang nomer satu di dinas pertanian magetan “ kalau teman-teman LSM atau Wartawan mau meminta data kepada kami kirimkan aja surat kepada bupati Magetan, nanti kami siap berikan data yang diperlukan”.

Dana JIDES dan JITER yang di cairkan di magetan adalah 3 lokasi dari APBN sejumlah 130 juta yang di kerjakan secara swakelola dan lokasinya pun di rahasiakan oleh Kepala dinas pertanian. Sedangkan untuk dana APBD sejumlah 195 juta untuk 21 lokasi dan untuk dana dari APBD menurut eddi suseno dikontraktualkan atau ditenderkan.

JIDES dan JITER ini mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian No 42/permentan/KU.330/10/2009 tertanggal 8 oktober 2009 dan UU no 16 tahun 2006 tentang system penyuluhan pertanian,perikanan dan kehutanan. Dana ini berasal dari Dana alokasi Khusus (DAK) dinas pertanian. (tim/T9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar