Kamis, 24 Desember 2009

depag lecehkan wartawan

Oknum Depag Lecehkan Kasek – GTT

Magetan (BeritaKota.net) – Kepala Sekolah (Kasek) Madrasah dan Guru Tidak Tetap (GTT) di wilayah Kabupaten Magetan dua hari terakhir ini terus melakukan koordinasi terkait dugaan pelecehan yang dilakukan Mustakin Sag, Kepala Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama Departemen Agama (KaSie Mapenda Depag) setempat.

Celakanya, tidak hanya Kasek Madrasah dan GTT yang merasa dilecehkan kehormatannya, tapi konon juga sejumlah wartawan setempat yang saat itu bermaksud memperoleh keterangan masalah belum diterimanya tunjangan operasional sebanyak 1294 GTT setempat.

Kasus dugaan pelecehan kepada Kasek Madrasah dan GTT di Magetan ini bermula, saat Kasie Mapenda, Mustakin tidak berkenan dikonfirmasi wartawan dan konon langsung melontarkan makian dan kata-kata kotor sembari menggebrak meja kerjanya. Tentu saja hal itu membuat wartawan tersinggung. Karena aksi premanisme itu dilakukan dihadapan wartawan yang mewawancarainya.

“Benar, katanya, Kepala Sekolah dan GTT “kopok-en” kabeh (congek-an semua). Tidak hanya itu, dia juga mengucapkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan seorang pejabat Depag yang bergelar Sarjana Agama (SAg),” kata Sapari wartawan Mega Pos dibenarkan Kenot wartawan Memorandum, Minggu (17/8).

Menurut Sapari, makian dan kata-kata kotor yang diucapkan Pejabat Depag Magetan tersebut tidak hanya kepada Kasek Madrasah dan GTT, tapi juga ditujukan kepada dia dan wartawan Memorandum yang saat itu sedang menjalankan kegiatan jurnalistik.

“Jelas kata-kata kotor dan makian itu tidak hanya ditujukan kepada Kasek Madrasah dan GTT di Magetan saja, tapi juga kepada kami berdua yang waktu itu sedang diperintah Undang-Undang menjalankan tugas jurnalistik. Kasie Mapenda jelas telah melakukan pelecehan terhadap kami, karena kata-kata kotor itu tidak sepantasnya ditujukan kepada kami berdua,” kata Sapari, sembari mengatakan telah melaporkan kasus ini kepada Ikatan Wartawan Magetan (Iwamag).

Ketua Iwamag Mustaqin yang dikonfirmasi membenarkan tentang laporan kedua wartawan tersebut. Iwamag juga telah melakukan cek dan ricek lapangan serta mengklarifikasikan ke Pejabat Depag tersebut.

“Kejadian itu yang mengetahui persis kedua wartawan tersebut, dan keduanya telah membuat laporan tertulis kepada Iwamag. Hasil klarifikasi kami sebagian benar terjadi, seperti melontarkan kata-kata kopok-en (congekan) dan menggebrak meja, itu diakui Kasie Mapenda disaksikan sejumlah wartawan,” kata Mustaqin.

Sementara Kasie Mapenda Depag Magetan Mustakin SAg MAg yang dikonfirmasi wartawan mengelak kalau dia memaki-maki dan mengumpat seperti yang dilaporkan wartawan Mega Pos Magetan tersebut.

“Laporan itu tidak benar sama sekali, saya kemarin memang terbawa emosi, karena merasa di pojokan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Karena masalah yang dikonfirmasikan itu bukan kesalahan kami. Belum diterimanya tunjangan operasional GTT itu, karena sepenuhnya terjadi di Depag Pusat dan itu dialami GTT di seluruh Indonesia,” kata Mustakin singkat, sambil pamit dipanggil Kepala Departemen Agama Magetan. (tio)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar