Kamis, 24 Desember 2009

PAC PDI magetan takut pilang ke rumah

MAGETAN - Seiring gerakan menolak hasil Rapat PAC di Magetan, situasinya terus memanas. Bahkan ada kabar hingga saat ini ada tiga pengurus PAC Kawedanan yang belum berani pulang ke rumah. ''Kalau ada kader partai yang tidak berani pulang itu kan sudah mencederai demokrasi. Pasti ada intimidasi yang membuat trauma,'' kata Parmin, dari PAC Kawedanan.

Apa yang dilakukan Parmin tersebut sekaligus menyanggah pernyataan Susilo Wardoyo, Sekretaris DPC PDIP Magetan, yang menegaskan cabang tidak melakukan rekayasa, intimidasi maupun upaya politik uang dalam Rapat PAC. Sayang dia tidak menyebutkan nama ketiga kadernya itu.

Selain itu, upaya menolak dan menuntut ulang Rapat PAC merupakan langkah tepat. Sebab, rapat tersebut sebenarnya kewenangan PAC, bukan DPC. ''Dalam rapat ini, peran besar dimainkan DPC. Ini jelas menyalahi aturan partai,'' ungkapnya. Dia mengatakan, ada pelanggaran SK No. 435/KPTS/DPP/XI/09.

Dia berharap DPD harus merespon tuntutannya. "Kalau tidak, bakal menjadi preseden buruk bagi partai di masa mendatang,'' kata Parmin, yang juga mantan anggota DPRD Magetan kepada koran ini, kemarin (23/12).

Selain itu, Parmin menegaskan tentang dugaan aroma money politics sebagai salah satu alasan tuntutan agar Rapat PAC diulang. ''Saya ada pengakuan dari pengurus PAC yang bisa dipertanggungjawabkan dunia akhirat. Politik uang sudah terjadi di rapat PAC,'' kata dia.

Tidak hanya itu, DPC PDIP juga terkesan memaksakan kehendak dalam Rapat PAC. Itu seperti yang terjadi di PAC Plaosan. ''Kami tetap menuntut rapat ulang yang ditunggui oleh wakil dari DPD Jatim.'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar